08-09-2025
WIB
SEJARAH
Kampung
bumi dahulu merupakan daerah lingkungan dalam kekuasaan kraton kasunanan
surakarta,kampung bumi menrupakan daerah kediaman seorang nayoko Bumi yang mana
kampung bumi merupakan sebuah wilayah yang masih menjadi bagian dari desa
Sondakan yang di pisah menjadi 2 wilayah kampung yakni kampung bumi kidul dan
kampung bumi lor.
Pada tahun 1940 kampung bumi kidul memisahkan diri dari wilayah desa
Sondakan dan berdiri sendiri menjadi sebuah desa bernama Bumi kidul dengan
Lurah yang diangkat dari kraton surakarta bernama R.Ng.Atmodimedjo.
Dalam wilayah desa Bumi kidul memiliki beberapa kampung / hunian
masyarakat secara mengelompok sesuai dengan pekerjaan / kedudukannya yakni :
v Tegalsari ;
berasal dari nama Tegal dan Sari dimana di kampung ini masih banyak tegalan
untuk mencari penghidupan ( sari ) yakni tempat untuk menyembur batik.
v Reksogadan
adalah sebuah kampung yang terletak di pusat pemerintahan desa saat itu (
menurut sejarah komples kantor Kelurahan Bumi yang pertama adalah di lokasi
sekitar masjid rahayu ) dimana seorang bekel bernama bekel Reksogodo dari
kraton kasunan surakarta berdiam.
v Potroklasan
sama halnya dengan Kampung Reksogadan yang didiami seorang bekel, bedanya asal
nama kampung ini berasal dari nama sebuah pemakaman di mana di kompleks makam
tersebut bersemayam seorang ulama kraton bernama Kyai Potrokloso ( Kompleks
kantor Kelurahan Bumi yang sekarang ini di duga adalah lokasi kompleks makam
potrokloso ).
v Kabangan,berasal dari kata abang ( Merah ) di mana di kampung ini
dahulu di huni oleh sebagian besar para buruh kasar saudagar batik yang karena
kondisi perekonomian nya mereka tidak mau
( penyusun lebih mengarah pada kalimat : Tidak memiliki waktu )untuk mengikuti
kegiatan – kegiatan keagamaan, majelis ilmi,dll sehingga masyarakat menyebutnya
“ wong abangan”
v Jagalan,konon
asal nama kampung ini bersal dari profesi penghuninya yang rata – rata abdi
dalem yang berprofesi sebagai tukang potong hewan.
v Baron,
menurut cerita masyarakat kampung baron terbentang sangat luas. (yang sekarang
meliputi Baron gede,Baron kunden di wil kel. Panularan ) pusat kampung Baron
konon berada di wilayah RW VII, dimana menurut sejarah di wilayah tersebut
awalnya adalah sebuah tanah lapang yang mana di sebelah baratnya adalah kandang
- kandang kuda milik orang belanda dan di sebelah utara ( perkiraan sekarang di depan sabar motor ) berdiri
sebuah bangunan (loji ) kediaman seorang perwira Belanda bernama Baron sekeber.
Pemerintahan Kelurahan Bumi
Kelurahan Bumi sudah
mengalami 19 pergantian Kepala Kelurahan :
Masa
sebelum Indonesia merdeka
1. Atmodimedjo (dari
Keraton Surakarta Hadiningrat)
2. Hardjo Setoto
(1943-1956)
Masa
pemerintahan orde lama
3. Djarwo Panitro
(1957-1965)
4. Djajeng Hagnyono
(1965-1972)
Masa
pemerintahan orde baru
5. Wagiyo Djojosutirto
(1973-1978)
6. Sukarmin (1978-1980)
7. Supono (1980-1981)
8. Suwarno (1981-1988)
9. Sulasno (1988-1995)
Masa
reformasi
10. Purwadi (1995-2000)
11. Kinkin Sultanul Hakim
(2000-2004)
12. Edi Purnomo (2004-2005)
13. Hanif Purwanto
(2005-2008)
14. Winanto Joko Wibowo
(2008-2009)
15. Sukariyono (2009-2014)
16. Herwin Tri Nuggroho Adi
(2014-2017)
17. Evi Mahanani Avianto
(2017-2018)
18. Nurul Umam Supraptono
(2018-2022)
19. Joko Susilo
(2022-sekarang)